Tuesday, January 19, 2010

Daging Berkualitas ^^


Seonggok Daging


... Hari ini mendengar ada rekan yang dimarahi boz...  akhirnya keluar pertanyaan : duh begitu saja ndak bisa, mau jadi apa nanti??????
hihihi mungkin pertanyaan itu pernah mampir di telinga semua orang, yang maklumlah memang tidak ada manusia yang sempurna... tapi tadi sembari menunggu kendaraan umum *angkot* saya mulai berfikir.... Apa jawaban yang paling tepat yah??
... tiba-tiba muncul ide "sampah masyarakat" .... ah basi ah, terlalu umum...
lalu karena perut saya lapar dan para penyanyi seriosa dalam perut (alias gas Lambung) sudah senantiasa bernyanyi.... sekelibat muncul ide 'seonggok daging'...


Entah apa kata' seonggok' itu masuk EYD atau tidak ya? *berpikir keras...
yah tapi maksudnya begitulah...


... Ditilik dari sumber terpercaya .. Asal muasal manusia sesungguhnya memang diciptakan dari tanah menjadi sebentuk 'daging' untuk menjadi khalifah dibumi..
 "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari intisari tanah, Kemudian Kami jadikan airmani yang tersimpan ditempat yg aman kokoh (Rahim), Dalam perkembangan selanjutnya kami olah menjadi segumpal darah(Zygot), dan segumpal darah itu kami olah menjadi segumpal daging(Embrio), Lalu segumpal daging itu kami olah menjadi tulang. Selanjutnya tulang itu kami bungkus dengan daging, Seterusnya kami jadikan menjadi mahluk yang (berbentuk )lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.. " (QS 23:12-14)..


Nah Kita ini bukan 'daging' sembarangan, karena diciptakan dengan sempurna maka, harusnya memiliki kualitas yang lebih baik dibanding 'daging' lain (dalam hal ini maksudnya hewan dkk).. 
Kini tinggal menentukan mau jadi 'daging' yang seperti apakah kita????


hmmmm banyak pilihan sih (gulai, soto, rendang, sup, dendeng) *kok jadi lapar yah??* : D .... yah tapi yang paling baik menurut saya adalah : menjadi bermanfaat untuk orang lain. jangan sampai hasil akhirnya nanti malah tergolek tak berguna menjadi daging busuk yang tidak bermanfaat  :(

Hasil dari sebuah kerja keras ditentukan dari prosesnya... jadi daging apapun kalau dimasak dengan baik dan berkah, maka hasilnya InsyAllah Lezat ^^...  begitupun kita... Apapun latar belakangnya, asalkan menjalani niat yang tulus dan tawakal dalam hidup, maka diharapkan akan mendapat hasil yang baik pula... 


Memang mudah berkata2, saya juga tidak bilang bahwa hidup itu mudah.... tapi untuk menjadi Rendang yang empuk, bukankah harus di 'Presto' dulu ... yah analoginya sama dengan untuk menjadi Manusia yang Berkah maka harus melewati ujian 'Legowo' dulu...


Kesimpulannya ;
Jika ada pertanyaan: 'Mau jadi apa kita nanti..?'
terdapat opsi jawaban : "menjadi seonggok daging yang berkah dan bermanfaat untuk sesama"
Jika jawaban itu anda lontarkan pada boz anda yang sedang marah:
1. Kenungkinan pertama: dia bingung lalu, amarahnya reda, lalu anda boleh bekerja kembali
2. Kemungkinan kedua: dia terdiam, lalu semakin marah, lalu anda tidak boleh bekerja kembali... ^^

ooopss





Namanya juga Usaha khan :)) ... -deata 190110-

Monday, January 18, 2010

Tidurlah

Kini Kau Terbang lelah

Menjauh dari sarang kehidupan
Menuju Kebenaran
Sayapmu terluka, matamu tersayat, jejakmu tertatih, hatimu meredup

Langit itu terdiam, Pelangi indah menatap
....................
Langit berkata:
....................
"sembuhkan lukamu dengan tetes air hujan,
 walau tetesannya seberat air mata"


"lindungi matamu dengan awan,
 walau kelak ia akan beranjak dan menghilang"


"ikuti jejak matahari,
 walau sinarnya kelak membutakanmu"


"pandanglah pelangi tenang itu,
 walau keindahannya semu"


Tersenyumlah.... wahai pemilik hati..


" Dan ketika lelah menyelimutimu,
 Tidurlah di pelukkanku
 Aku kan tetap  menjagamu
 walau akhirnya kau mengabaikanku"


Bermimpilah .... wahai pemilik hati..


Yakinlah ku kan selalu bersamamu, memelukmu, menjagamu..
Dengan cara yang berbeda, yang tulus apa adanya....



-deata040507-

I'm back


wuahhhh lama nian tiada update blog ini..
hmmm topik hari ini adalah konsistensi menulis, seperti yang rekan saya katakan bahwa "menulis" adalah seperti aliran udara yang berhembus dalam paru-paru kita.... artinya boleh ada jeda namun tidak boleh berhenti kecuali kita mati... so let's continue ... ^^


jadikan kebiasaan menulis seperti awan yang selalu bersanding dengan langitnya...